Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 05:11:50【Kabar Kuliner】272 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(679)
Sebelumnya: Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
Selanjutnya: IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
Artikel Terkait
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra
- Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Perkuat kemitraan, ASEAN
- Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu
- BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
Resep Populer
Rekomendasi

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang

Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat

Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025